PANDEGLANG, BANTEN, - Baru - baru ini ramai dipergunjingkan sebagian pengusaha di Kabupaten Pandeglang akan melakukan aksi unjuk rasa 'Kepung Kantor Dinas Perkim Pandeglang, lantaran diduga sebagai sarangnya koruptor'.
Alasan unjuk rasa yang akan dilakukan sebagian pengusaha asal Pandeglang, disinyalir akibat ketidak terbukaan oknum pihak dinas dan ULP dalam penyaluran paket kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah, dan dugaan terjadinya jual beli proyek di lingkungan dinas.
"Sudah saatnya pengusaha Pandeglang untuk menggelar aksi unjuk rasa menuntut negara berlaku adil pada rakyatnya, " ungkap Bobi pengusaha lokal asal Kadomas kepada awak media, Sabtu (12/8/2023).
Dikatakan Bobi, unjuk rasa nanti merupakan bentuk aspirasi dari sebagian pengusaha menuntut Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk memperhatikan nasibnya.
"Tuntutan kami tak lain ingin juga diperhatikan untuk mendapatkan pekerjaan dari proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah. Karena selama ini kami menduga kalau proyek PL dan Tender lebih banyak dikuasai oknum pengusaha tertentu, " tukasnya
Bahkan jelas Bobi, rumor yang beredar dikalangan pengusaha kalau penguasaan proyek itu dikendalikan oknum kelompok pengusaha kapitalis dengan pulusnya memberikan setoran proyek dimuka dengan kisaran nilai 17 persen hingga 25 persen kepada oknum tertentu yang diduga juga melibatkan oknum pejabat dinas.
Ditempat terpisah, Mumu Mujami salah satu pengusaha Pandeglang, membenarkan dugaan kongkalingkong antara penguasa dan pengusaha. Sehingga kegiatan proyek tersebut lebih didominasi oleh kelompok pengusaha tertentu.
"Sistem Lelang atau Tender di ULP Pandeglang, diduga hanya sebatas formalitas belaka, toh perusahaan pemenangnya patut diduga adalah perusahaan yang sudah ditentukan. Mungkin perusahaan itu sudah berani setor dimuka, "
Ha tersebut, tentu menyakitkan bagi pelaku usaha yang perusahaannya turut terlibat mengikuti proses lelang di ULP, harus menerima nasib kekalahan bukan lantaran berkas administrasi tetapi akibat tak mampu membayar setoran, "
Untuk itu kata Mumu, dirinya bersama pengusaha lain mengajak seluruh elemen masyarakat Pandeglang turun ke jalan berunjuk rasa, mengepung kantor dinas, yang diduga bermain kotor dalam proyek pengadaan barang dan jasa yang selama ini hanya menguntungkan kelompok pengusaha tertentu dan meluberkan isi saku oknum pejabat korup.***